Minggu, 21 Oktober 2007

SBY-JK Kurang Fokus Pada Kepentingan Rakyat

[Media Indonesia] - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) diharapkan menggunakan sisa waktu dua tahun terakhir secara efektif dan tidak terpengaruh oleh berbagai manuver politik untuk kepentingan 2009. "SBY-JK harus tetap fokus pada kepentingan rakyat dan tidak terpengaruh manuver politik perseorangan atau parpol berkaitan dengan Pemilu 2009," kata Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz di Jakarta, Minggu (21/10).

Menurutnya, belakangan ini marak berbagai kegiatan politik yang dibungkus dengan deklarasi, gagasan beraliansi, koalisi permanen, liga nasional, atau pun safari politik. "Ini bisa mengganggu kinerja pemerintahan, dan dikhawatirkan berimbas pada pola hubungan kerja Presiden dan Wakil Presiden," katanya.

Oleh karena itu, PPP meminta pemerintah dalam hal ini Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dipimpin duet SBY-JK agar lebih meningkatkan kinerja, serius dan berkonsentrasi menangani berbagai persoalan rakyat yang mendesak, terutama yang berkaitan dengan kenaikan harga, meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran, inflasi, belum berjalannya sektor riil, pemberantasan korupsi, kepastian hukum BLBI, gangguan separatis, bencana alam, dan masalah sosial kemasyarakatan lainnya.

"Jangan dulu berpikir tentang strategi dan taktik menghadapi Pilpres 2009, karena waktunya masih cukup tersedia," ucapnya. PPP, kata dia, memiliki kewajiban untuk mengingatkan SBY-JK agar senantiasa menjaga harmoni pemerintahan, dalam rangka menjaga kontinuitas, konsistensi, dan komitmen keduanya yang telah mendapat amanah rakyat sampai tahun 2009.
"PPP akan terus memantau, mengevaluasi, mengkritisi dan memberi solusi bagi terselenggaranya pemerintahan secara baik bagi kesejahteraan rakyat dan memajukan bangsa," tuturnya. (*)

Tidak ada komentar: