Kamis, 20 November 2008

Rizal Malarangeng Mundur Dari Bursa Capres 2009

SWABERITA - Rizal Mallarangeng bakal calon presiden dari jalur non partai, menyatakan mundur dari bursa calon presiden 2009. Ia mengakui popularitasnya masih kalah jauh dibandingkan calon lainnya seperti Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Sukarnoputri.

Demikian disampaikan Rizal usai acara peluncuran bukunya yang berjudul “Dari Langit”, kumpulan esai tentang manusia, masyarakat dan kekuasaan di Goethe House, Jakarta, Rabu (19′11). Menurut Rizal, ia akhirnya mundur setelah melakukan dua kali survei nasional.

Dari hasil survei, popularitas dirinya masih jauh dibandingkan dua calon teratas, SBY dan Megawati. Dari hasil survei terakhir yang dilakukan pekan lalu, Rizal hanya mendapatkan 35 persen tingkat popularitas atau dikenal masyarakat. Sedangkan tingkat ilektabilitas atau kesempatan untuk dipilih tetap rendah. Atas pertimbangan tersebut, Rizal menyatakan mundur dari bursa capres. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin baru yang mampu memberikan penyegaran bagi masyarakat.

Senin, 07 Juli 2008

Menteri Kampanye Tidak Masalah, Asal Izin Presiden

[Detik] - Aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan peluang menteri untuk bekerja sehari dalam seminggu selama kampanye. Fraksi Partai Golkar (FPG) tidak mempermasalahkannya.

"Karena kalau tidak diatur secara tegas begitu belum tentu juga menteri efektif. Jadi biarkanlah kasih kesempatan menteri itu kan punya hak politik," kata Ketua FPG Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2008).

Menurut dia, KPU punya keleluasaan untuk menentukan keputusannya dan tidak harus berkonsultasi dengan DPR. "Asal presiden mengizinkan. Jadi mereka harus izin presiden dulu," ujarnya.

Peraturan KPU nomor 19/2008 pasal 31 ayat 3 tentang kampanye menyebutkan cuti kampanye pemilu bagi menteri dapat diberikan paling lama dua hari kerja secara tidak berturut-turut.

Minggu, 06 Juli 2008

Menteri Mau Kampanye, Lapor ke Presiden Dulu!

[Okezone] - Sejumlah menteri berasal dari partai politik tentunya akan disibukan dengan urusan kampanye jelang pemilu 2009 mendatang. Para menteri itu boleh mengajukan cuti asal tahu aturan.

"Itu sudah ada dalam PP-nya yakni nomor 9 tahun 2004 tentang kampanye pemilihan umum untuk pejabat negara. Jadi berdasarkan undang-undang, permintaan cuti paling lambat 12 hari sebelum melaksanakan kampanye pemilu," jelas anggota KPU Abdul Aziz di sela rapat pleno KPU, di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (6/7/2008).

Menurut Abdul Aziz, pemberian cuti itu diselesaikan selambat-lanmbatnya empat hari terhitung setelah diterimanya permintaan itu.

Sementara jadwal kampanye pemilu yang menyertakan presiden dan wakil presiden, nantinya akan disampaikan oleh Setneg paling lambat tujuh hari sebelum dimulainya masa kampanye.

Minggu, 23 Maret 2008

Kampanye Presiden, Bang Yos ke Cirebon

[Antara] - Meski pemilihan Presiden 2009 mendatang masih satu tahun lagi, sejumlah tokoh atau calon sudah mulai melakukan sosialisasi dan kampanye ke sejumlah daerah termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta DR (HC) Sutiyoso atau dikenal sebagai Bang Yos yang melawat ke Cirebon, Sabtu.

Dengan menumpang kereta api Cirebon Ekspres, Bang Yos tiba di Stasiun Kejaksan Kota Cirebon sekitar pukul 17.00 WIB dan disambut Rektor Unswagati Cirebon Dr H Zakaria Machmud dan Bupati Kabupaten Kuningan Aang Hamid Suganda.

Dalam jumpa pers di VIP Room Stasiun Kejaksan Kota Cirebon, Bang Yos mengatakan kunjungan ke Cirebon selain menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga sekaligus sosialisasi dan mencari dukungan pencalonan dirinya menjadi Presiden pada Pilpres 2009 mendatang.

"Selain menghadiri undangan peringatan Maulid Nabi, dalam kesempatan ini pula saya sekalian melakukan sosialisasi mengenai pencalonan saya menjadi Presiden RI mendatang. Ini saya lakukan setiap melakukan kunjungan di daerah-daerah lainnya," katanya yang sudah mendeklarasikan diri menjadi calon Presiden, 1 Oktober 2007 lalu.

Rabu, 05 Maret 2008

Presiden Kritisi Kampanye Wiranto

[Kompas] - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kedua kalinya secara terbuka kepada publik mengkritik dan kemudian menyerang tema dan materi kampanye Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Jenderal (Purn) Wiranto. Ini mungkin maksud Presiden Yudhoyono yang menyebut tahun 2008 sebagai tahun politik yang panas.

"Saya minta semua pihak terutama yang memiliki kelebihan harta uang, tolonglah bantu yang memerlukan. Jangan hanya pandai mencerca dan memprovokasi rakyat. Kalau punya uang bantu rakyat, ikhlas. Itu baru namanya tokoh sejati, pemimpin sejati karena dia ikhlas kepada rakyatnya," ujar Presiden saat peninjauan realisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Desa Kertamaya, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/3).

"Kemiskinan ini insya Allah tidak terus terjadi di negeri ini, justru dijadikan alat politik, tersinggung rakyat. Kemiskinan bukan untuk diperdagangkan secara politik. Bantu-bantu saja Pak. Kan begitu toh? Itu yang sebetulnya yang paling bagus," ujar Presiden melanjutkan.