Kamis, 18 Oktober 2007

Kalla: Safari Politik Direstui Presiden

[Tempo Interaktif] - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan safari dan silaturahmi yang dia lakukan ke 10 Provinsi di Sumatera dan Sulawesi sudah mendapat restu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Kalla, kegiatan keliling daerah yang dia lakukan tersebut merupakan hasil pembagian kerja dengan Presiden. Sebelumnya, katanya, Presiden sudah melakukan hal serupa pada bulan Ramadan. "Saya sudah bagi tugas dengan Presiden, karena sebelumnya beliau sudah melakukan safari pada bulan Ramadan," kata Kalla pada acara silaturahmi jajaran pimpinan darah Provinsi Sumatera Barat, para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan tokoh adat di Hotel Bumi Minang, Padang, Kamis malam (18/10).

Kalla menjelaskna, upaya silaturahmi ini, terutama dengan para tokoh nasional, bukan berorientasi terhadap politik kekuasaan. "Silaturahmi ini bisa dikatakan safari politik, tetapi untuk politik kemajuan bangsa," ujar dia. Kalla menegaskan, kunjungannya ke beberapa tokoh nasional seperti Megawati, Abdurrahman Wahid, dan Akbar Tanjung dilakukan untuk menghilangkan friksi dan menyelesaikan masalah yang pernah muncul. "Dengan silaturahmi, friksi antara saya dengan Megawati , Gus Dur, dan Akbar Tanjung selesai kan?" Safari di daerah, Kalla melanjutkan, dilakukan justru untuk mengetahui kekuatan daerah-daerah yang dikunjungi untuk pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. "Saya tidak ingin, kalau menjadi mantan presiden memiliki hubugan yang tidak enak dengan para mantan pemimpin lain," kata dia.

Kalla mencontohkan, Mantan Presiden Soekarno memiliki hubungan tidak enak dengan penerusnya, begitu juga Soeharto dengan Habibie, Habibie dengan Gus Dur, Gus Dur dengan Megawati, dan Megawati dengan Presiden Yudhoyono. "Silaturahmi ini supaya itu tak terjadi. Seharusnya berterima kasih sama pendahulunya. Kalau dia tidak berhenti, mana mungkin penggantinya itu menempati posisi tersebut?" kata Kalla. (*)

Tidak ada komentar: