Rabu, 07 November 2007

Try Sutrisno Merasa Tidak Disindir Presiden

[Bisnis Jakarta] - Mantan Wapres Try Sutrisno tidak mempersoalkan sindiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menuding adanya pihak-pihak yang meragukan kepemimpinannya. ''Pernyataan Yudhoyono itu layak disampaikan mengingat kedudukannya sebagai pimpinan nasional,'' kata Try Sutrisno usai menghadiri Pembukaaan Munas XIII Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) dan Persatuan Istri Purnawirawan (Perip) di Istana Negara Jakarta, kemarin.

Try sendiri mengaku tidak merasa disindir presiden. Yang pasti, kata dia, wajib bagi seorang presiden sebagai kepala negara mengimbau dan memperingatkan semua komponen bangsa. ''Kita harus berpikir jernih. Wajar presiden mengharapkan begitu," kata Try Sutrisno. Mantan Pangdam Jaya ini justru meminta agar gerakan-gerakannya selama ini (yang terkesan berseberangan dengan pemerintah), harus dilihat sebagai gerakan dari orang tua yang ingin terus mendarmabaktikan kemampuannya bagi negara.

''Kami tidak ada hasrat mengganggu siapa pun," tegasnya. Sebelumnya, Presiden Yudhoyono mengaku dapat menerima adanya gerakan di masyarakat yang selalu mengkritisi dan meragukan kinerja pemerintahan yang dipim- pinnya. Namun Kepala Negara mengingatkan, keraguan itu tidak boleh berkembang menjadi sikap tidak percaya kepada pemerintah.

''Banyak pihak yang gamang, khawatir, cemas dan mengalami disorientasi terhadap kondisi perubahan, namun mereka ini biasanya terlibat kepentingan, sehingga ingin segala sesuatunya dilalui dengan gerakan-gerakan revolusi," ujar Presiden Yudhoyono. Pernyataan Presiden itu agaknya disampaikan untuk menyinggung aktivitas mantan Wapres Try Sutrisno yang selama ini memang dikenal sering berseberangan dengan dirinya.

Dikatakan mantan Menko Polkam ini, sikap gamang dan waswas dari sebagian
kelompok bangsa, merupakan sikap yang wajar dalam menyikapi kondisi terakhir bangsa saat ini. Namun jika sikap khawatir itu menjadi berlebihan, presiden khawatir sikap itu justru akan menjadi kontraproduktif bagi perkembangan bangsa ke depan.

''Was-was boleh, waspada harus, khawatir kalau ini salah arah, akan tetapi terlalu tidak mempercayai yang sedang mengemban amanah di negeri ini juga merupakan hal yang tidak baik," tegas Yudhoyono. Ia menjamin, seluruh penyelengara Negara merupakan orangorang yang sangat mencintai bangsa dan negara ini. (Kamis : 8/11/2007)

Tidak ada komentar: