Minggu, 23 Maret 2008

Kampanye Presiden, Bang Yos ke Cirebon

[Antara] - Meski pemilihan Presiden 2009 mendatang masih satu tahun lagi, sejumlah tokoh atau calon sudah mulai melakukan sosialisasi dan kampanye ke sejumlah daerah termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta DR (HC) Sutiyoso atau dikenal sebagai Bang Yos yang melawat ke Cirebon, Sabtu.

Dengan menumpang kereta api Cirebon Ekspres, Bang Yos tiba di Stasiun Kejaksan Kota Cirebon sekitar pukul 17.00 WIB dan disambut Rektor Unswagati Cirebon Dr H Zakaria Machmud dan Bupati Kabupaten Kuningan Aang Hamid Suganda.

Dalam jumpa pers di VIP Room Stasiun Kejaksan Kota Cirebon, Bang Yos mengatakan kunjungan ke Cirebon selain menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga sekaligus sosialisasi dan mencari dukungan pencalonan dirinya menjadi Presiden pada Pilpres 2009 mendatang.

"Selain menghadiri undangan peringatan Maulid Nabi, dalam kesempatan ini pula saya sekalian melakukan sosialisasi mengenai pencalonan saya menjadi Presiden RI mendatang. Ini saya lakukan setiap melakukan kunjungan di daerah-daerah lainnya," katanya yang sudah mendeklarasikan diri menjadi calon Presiden, 1 Oktober 2007 lalu.

Rabu, 05 Maret 2008

Presiden Kritisi Kampanye Wiranto

[Kompas] - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kedua kalinya secara terbuka kepada publik mengkritik dan kemudian menyerang tema dan materi kampanye Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Jenderal (Purn) Wiranto. Ini mungkin maksud Presiden Yudhoyono yang menyebut tahun 2008 sebagai tahun politik yang panas.

"Saya minta semua pihak terutama yang memiliki kelebihan harta uang, tolonglah bantu yang memerlukan. Jangan hanya pandai mencerca dan memprovokasi rakyat. Kalau punya uang bantu rakyat, ikhlas. Itu baru namanya tokoh sejati, pemimpin sejati karena dia ikhlas kepada rakyatnya," ujar Presiden saat peninjauan realisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Desa Kertamaya, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/3).

"Kemiskinan ini insya Allah tidak terus terjadi di negeri ini, justru dijadikan alat politik, tersinggung rakyat. Kemiskinan bukan untuk diperdagangkan secara politik. Bantu-bantu saja Pak. Kan begitu toh? Itu yang sebetulnya yang paling bagus," ujar Presiden melanjutkan.